Kawah Ijen dengan Api Biru - Ijen Crater with Blue Fire

Kenangan Kawah Ijen Jawa Timur dengan Api Biru

Kawah Ijen adalah sebuah objek wisata terkenal berlokasi di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Banyuwangi. Tempat ini sangat terkenal di dunia dengan api biru (blue fire) sebuah fenomena alam gunung berapi yang kawahnya mengeluarkan api berwarna biru. Banyak wisatawan yang datang ke tempat ini baik domestik maupun manca negara. Sampai-sampai badan pengelola objek wisata Ijen hanya menyediakan karcis masuk sejumah 1000 pcs saja. Hal ini karena keterbatasan tempat di puncak gunung yang tidak begitu luas untuk menampung lebih dari 1000 orang dalam sekali kunjungan. Selain itu, waktu kunjungan juga sangat terbatas dimana pintu masuk baru dibuka pukul 1 am sampai jam 12 siang. Itupun tergantung dengan kondisi alam Ijen saat pendakian.

Pengalaman Kami dalam Mendaki Gunung Ijen.

Rencana ini sebenarnya sudah dari dulu kami rencanakan sekeluarga. Namun, tahun ini baru bisa terselenggara karena berbagai alasan. Kami berangkat dari Bali pukul 7 malam menuju ke kaki Gunung Ijen. Namun sebenarnya berangkat jam segini tidak bagus karena perjalanan jauh dan capek serta nyampai sana kita langsung ngegas naik ke atas. Hal ini telah membuat tubuh kami cepat mengalami kecapean. Sebaiknya, kalau kita berangkat dari Bali, kita berangkat paling lambat pukul 10 pagi atau paling molor pukul 1 siang. Sehingga, kita sampai di Kota Banyuwangi siang dan kita dapat memilih penginapan/hotel untuk menginap atau beristirahat untuk memulihkan kondisi fisik kita.

Tantangan Medan dan Cuaca

Hal ini merupakan suatu tantangan tersendiri bagi kita. Tidak jarang hal ini merupakan hambatan bagi para pendaki. Suhu di parkiran saja sudah 10 derajat. Hemmmm bayangin dinginnya menyengat. Maka dari itu, persiapan yang matang adalah kunci keberhasilan kita untuk mencapai puncak dan bertahan di suhu yang sangat extrem tersebut. Maka dari itu perlu dipersiapkan sbb:

  • Bajo kaos lengan panjang untuk pakaian dalam. Kalau masih tipis, tolong pakai yang double 
  • Jaket yang tebal. Bila perlu bawa jaket parasut yang tebal dengan lapisan kain didalamnya untuk menghindari terpaan angin yang super kencang dan air hujan/embun saat mendaki dna berada di puncak.
  • Selop tangan yang tebal dan sedikit panjang ke dalam. Bila perlu bawa yang berbahan kulit atau parasut akan sangat membantu menghangatkan tubuh anda.
  • Tutup kepala (orang Indonesia menyebutnya Kupluk) adalah WAJIB, hahahaa karena anda tidak akan tahan diataskalau tidak memakai ini.
  • Celana, jangan memakai celana jean karena akan terasa dingin. Sebaiknya memakai celama kain atau celana khusus untuk mendaki. Bila perlu memakai celana Legging untuk lapisan dalamnya yang akan membuat kaki anda tetap hangat. Jangan coba-coba memakai celana pendek, karena tidak ada yang sakti menahan dingin di puncak, hahahaha. Bule Eropa saja tidak kuat menawan dinginnya udara di puncak yang mencapai 3 derajat dan bahkan sampai dibawah NOL derajat
  • Sepatu, sebaiknya memakai sepatu dengan alas bawahnya bergerigi. Atau Hiking shoes akan sangat membantu. Karena medan pendakian sangat terjal dan berpasir yang akan membuat anda terpeleset dengan mudah.
  • Kaos Kaki, sebaiknya memakai kaos kaki yang panjang. Jangan memakai kais kaki yang hanya sampai di mata kaki saja, karena rasa dingin akan menyengat kaki anda dan anda tidak akan bertahan lama di atas. 
  • Senter adalah barang yang wajib di bawa keatas. Bila perlu bawa senter yang bisa ditaruh di kepala biar senter tidak menjadi beban buat anda saat mendaki. Hal ini karena tidak ada penarangan selama perjalanan yang membuat lingkungan disekitarnya sangat gelap.
  • Masker adalah hal yang paling penting dibawa. Hal ini karena debu berterbangan yang diterpa angin kencang akan membuat andat idak bisa bernafas kalau anda tidak membawa masker.
  • Tas Gendong atau ransel dapat anda bawa untuk menampung perbekalan anda seberti air minum dan makanan kecil lainnya.

KOK SEREM BANGET SIH?

Tempatnya sih gak serem tapi cuacanya brow minta ampun. Suhunya saja 3 derajat di puncak dan bahkan di saat-saat tertentu bisa dibawa NOL derajat. Bayangin dalam suhu segitu apakah kita bisa bertahan kalau tidak melakukan persiapan yang matang. Memang pada saat mendaki tubuh akan terasa panas dan berkeringat, namun saat anda sudah sampai di puncak, dengna sekejap akan terhapus oleh dinginnya suhu yang ada disana. Salah satu perserta dari rombongan kami yaitu anak kami Dekjos mengalami Hiportemia (tidak kuat menahan kedinginan) karena tidak melakukan persiapan seperti diatas sehingga kami harus balik turun cepat dan tidak bisa menikmati pemandangan diatas saat matahari terbit. Dia tidak tahan dengan suhu yang super dingin karena pakiannya yang dipakai tidak bisa menahan dingin. Jadi, biar tidak seperti itu, ada baiknya mengikuti saran kami diatas.

BLUE FIRE DI IJEN  DAN BAHANYA

Atraksi yang paling menarik saat mendaki di Gunung Ijen, kita dapat melihat Blue Fire (api biru) yang menyembur dari belahan karang belerang di kawah Ijen. Saat kami berkunjung ke sana, kami diperbolehkan turun ke kawah dan melihat secara dekat blue fire tersebut.

BAHAYA !!

Ya memang sangat berbahaya dan menjadi tantangan bagi kami. Sebaiknya kalau mau melihat blue fire, anda harus memakai masker khusus. Di puncak gunung, masyarakat setempat menyewakan masker tersebut seharga Rp. 20.000 /pcs. Namun masker tersebut tidaklah maksimal. Kita harus bisa mengatur nafas dan menahan nafas saat semburan asap belerang menyapu tubuh kita. Anda tidak akan bisa bernafas saat asap tersebut lewat ditubuh anda. Apabila anda menghirupnya, maka sangat berbahaya. Tidak jarang ada wisatawan meninggal di tempat ini karena menghirup asap tersebut.

KALAU SUDAH BERBAHAYA, KENAPA TETAP BANYAK WISATAWAN YANG MAU MELIHAT BLUE FIRE?

Ini merupakan fenomena menarik dimana atraksi yang sangat langka dan hanya ada 2 di dunia dan salah satunya di Kawah Ijen. Sehingga, hal tersebut merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Kami sendiri sudah 2 kali ke tempat ini hanya untuk melihat blue fire tersebut. Disampaign itu, kawasan puncak Gunug Ijen menawarkan pemandangan yang luar biasa. Selamakita mematuhi peraturan dan bisa mengatur nafas serta melakukan persiapan yang matang, maka niscaya perjalanan anda akan selamat.

SIAPA SAJA YANG BISA MENDAKI GUNUNG IJEN DAN SIAPA SAJA YANG TIDAK BOLEH.

Mendaki Gunung Ijen dapat dilakukan oleh siapa saja termasuk disabilitas. Bagi mereka yang disabilitas atau bagi yang tidak kuat mendaki, maka mereka dapat menyewa taxi (gerobak dorong yang ditarik oleh 3 orang) seharga Rp. 800.000 pp. Jadi syaratnya sbb:
  • Berbadan sehat jasmani dan rohani
  • Kuat menahan dingin  
  • Melakukan perisapan matang
Berikut kondisi yang tidak disarankan bagi yang ingin mendaki:
  • Penderita asthma atau sesak nafas
  • Penderita penyakit jantung
  • Tidak kuat menahan dingin
  • Takut akan ketinggian 
  • Membawa bayi
  • Anak-anak dibawah 10 tahun tidak disarankan 
Semoga informasi tersebut diatas dapat berguna.

PHOTO GALLERY











Share on Google Plus

About Ketut Suparta

Roni Family adalah sebuah keluarga sederhana yang tinggal di sebuah desa di bagian barat pulau Bali dengan berbagai kegiatan sehari-hari seperti keluarga orang Bali pada umumnya. Kami berharap semoga blog kami dapat memberikan informasi atau pencerahaan bagi siapa saja yang telah mengunjunginnya. Atas kunjungan anda kami mengucapkan banyak terimakasih .
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment