Pujawali Pura Tanah Lot

Pujawali Pura Luhur Tanah Lot

Pujawali Pura Luhur Tanah Lot atau puncak upacara suci di Pura Tanah Lot dilaksanakan setiap Buda Wage (Rabu) wuku Langkir (berdasarkan kalender Bali). Hari tersebut adalah hari rabu setelah hari raya Kuningan. Upacara yadnya di Pura Tanah Lot pada hari tersebut dilakukan selama 4 haribyang sering dikenal dengan nyejer (perpanjangan). Hal ini adalah bertujuan untuk mengakomodasi pemedek atau umat Hindu yang ingin melakukan persembahyangan dapat melakukan dengan kusuk dan tidak berdesak-desakan. Di sisi lainnya, rangkaian persiapan upacara Pujawali ini dilaksanakan beberapa hari sebelum puncak upacara. Sementara itu, pengempon (umat pengarep yang merawat dan menjaga pura) adalah berasal dari desa setempat. Kebetulan, keluarga kami adalah salah satunya.

Sembahyang di Pura Tanah Lot

Kami sekeluarga dan bersama-sama warga setempat melakukan persembahyangan bersama di puncak acara tersebut. Biasanya, pura Tanah Lot ditutup untuk umum (tutup di utama mandala saja) dan tidak diijinkan umat lainnya untuk melakukan persembahyangan agar proses pujawali berjalan lancar. Dan juga, propsesi tersebut dilakukan saat air laut pasang, sehingga tidak akan mengganggu umat lainnya untuk melakukan persembahyangan di Pura Tanah Lot. Di samping itu, bagi umat Hindu lainnya yang kebetulan datang untuk bersembahyang saat pujawali berlangsung dapat melakukan persembahyangan di pura Penyawang yang berada di Madya Mandala.

Perahu Karet di Pura Tanah Lot

Di saat perayaan puncak pujawali, balawista Tanah Lot bersama polair bekerjasama membatu umat untuk menyebrangkan mereka dengan perahu karet. Namun fasilitas ini hanya diperuntukan kepada pemangku dan umat pengempon pura saja. Hal ini karena untuk membantu memperlancar prosesi upacara pujawali. Setelah upacara pujawali selesai, fasilitas perahu karet tidak disediakan. Dan jalannya upacara berlangsung seperti biasa. Bagi umat Hindu lainnya yang ingin bersembahyang di Pura Tanah Lot dapat melakukan persembahyangan sesuai schedule pasang surut air laut. Atau mereka juga dapat melakukannya di pura Penyawang.




Share on Google Plus

About Ketut Suparta

Roni Family adalah sebuah keluarga sederhana yang tinggal di sebuah desa di bagian barat pulau Bali dengan berbagai kegiatan sehari-hari seperti keluarga orang Bali pada umumnya. Kami berharap semoga blog kami dapat memberikan informasi atau pencerahaan bagi siapa saja yang telah mengunjunginnya. Atas kunjungan anda kami mengucapkan banyak terimakasih .
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment