Graduation SMP Widyatmika

Acara Perpisahan Siswa atau Graduation SMP Widyatmika

Tidak terasa sudah 3 tahun berlalu anak kami Dek Joss akhirnya tamat sekolah dan akan melanjutkan sekolah ke SMA. Upacara perpisahaan siswa anak-anak siswa dari SMP Widyatmika diadakan di Gedung Rektorat UNUD Jimbaran. Acara tersebut telah dihadiri oleh seluruh guru dan siswa dari sekolah tersebut mulai dari kelas 1 sampai kelas 9. Disamping itu, hadir pula undangan dari instansi pendidikan kabupaten Badung dan aparat desa setempat. Tidak luput pula, orang tua siswa ikut hadir dalam acara tersebut yang berlangsung tanggal 28 Mei 2019.

Belajar di Widyatmika dalam Kilasan

Dek Joss atau I Made George Dharma Candra memulai belajar di yayasan Widyatmika sejak masih TK. Setelah itu, dia melanjutkan ke jenjang SD dan akhirnya SMP. Tidak terasa memang waktu sangat cepat, atas asung waranugraha Ida Hyang Widhi Wasa dia bisa menuntaskannya dengan baik. Namun, tugas berikutnya tetap berlanjut. Dia harus menempuh pendidikan di level SMA dan kini saatnya untuk menentukan sekolah dimana dia bisa melanjutkan pendidikannya. Semoga semua usaha tetap dilancarkan, begitu doa yang selalu kami panjatkan kepada Ida Hyang Widhi Wasa.





Pengalaman Menimpa Ilmu di Widyatmika

Selama anak-anak kami belajar di sekolah Widyatmika semuanya berjalan sangat baik dan sesuai harapan. Guru-guru mampu memposisikan dirinya sebagai pendidik yang baik dan telah mencurahka ilmunya dengan baik kepada anak didiknya. Sebelumnya, anak kami yang pertama Putu Brenda juga pernah mengecap pendidikan di yayasan ini. Semuanya itu telah berjalan dengan baik dan anak-anak dapat menempa ilmu dengan baik. Hubungan guru dan anak didik berjalan sangat baik dengan lingkungan sekolah yang kondusif menambah kepercayaan kami terhadap sekolah tersebut. Lingkungan sekolah yang harmonis, jam belajar yang teratur serta disiplin yang tinggi membuat kami sebagai orang tua merasa nyaman.

Belajar dari Pengalaman Sekolah yang Buruk

Ini  sudah berlangsung lama ditahun 2015 silam. Pengalaman yang buruk pernah kami alami setelah anak kami yang pertama melanjutkan belajarnya di jenjang SMA. Sebelumnya, sekolah Widyatmika belum memiliki sekolah di level tersebut. Anak kami mendapatkan sekolah (yang kata orang sekolah terfavorit di Bali) karena NEM nya cukup tinggi yaitu 9,76 sehingga mudah diterima disekolah tersebut. Namun, hal yang tidak disangka kami alami dan di luar perkiraan kami. Di sekolah tersebut anak kami mengalami bullying atau tekanan dari kakak2 kelasnya dan ada ritme senioritas dan junioritas. Tekanan demi tekanan yang dialami seperti semua adik kelasnya yang tidak mengikuti acara kakak kelasnya adalah public enemy.... Wowww what a hell going here..?? Kami yang tidak pernah memberikan pendidikan tersebut bisa terjadi di sekolah tersebut. Jadi, hal tersebut membuat kami terperangah dan tidak mengerti, kenapa pendidikan disekolah tersebut bisa terjadi seperti itu. Selama bersekolah disana, anak kami sudah mengalami kehilangan helm walaupun itu harganya tidak seberapa namun attitude dan dan lingkungannya sudah tidak kondusif dan berbahay buat perkembangan anak didik. Bukan itu saja, anak kami sering pulang malam hari dan rata-rata jam 9 malam baru sampai di rumah. Dan bahkan pernah kakak kelasnya mengadakan kemah di Bangli dan menguji keberanian siswa di tempat-tempat yang sunyi dan gelap...!! Acara apa-apaan itu.. dan kami pikir acara stupid kalau hanya untuk membangkitkan braveness siswa. Acara seperti adalah acara uang salah hanya tujuan anak didik punya jiwa berani. Kalau mau berani harus dilakukan dengan membangkitkan rasa percaya diri, kebenaran, kejujuran dan memberi motivasi yang baik, bukan dilakukan dengan tekanan kayak militer..

Akhirnya, dengan rasa berat hati, kami memindahkan anak kami sekolah dengan lingkungan yang baik. Jam sekolah yang terukur dan jaraknya juga tidak terlalu jauh. Walaupun, sekolah tersebut btidak favorite. Karena kami pikir bahwa sekolah yang baik adalah sekolah yang mempunyai lingkungan yang baik. Serta, jam sekolah yang baik adalah dimana matahari masih ada. Hal ini karena kami juga punya hak dirumah untuk mendidik anak kami dengan baik. Walaupun anak kami tidak bisa menerima kenyataan itu karena merupakan sebuah prestise buat dia dapat sekolah di sekolah favorite, namu kami telah memberikan informasi yang baik kepadanya. Alhasil, keputusan ini dapat diterima.

Jadi, intinya untuk menyekolahkan anak didik selain mutu pendidikan ada hal yang penting diperhatikan yaitu lingkungan sekolah. karena faktor lingkungan akan sangat besar mempengaruhi perkembangan anak didik kita.
Share on Google Plus

About Ketut Suparta

Roni Family adalah sebuah keluarga sederhana yang tinggal di sebuah desa di bagian barat pulau Bali dengan berbagai kegiatan sehari-hari seperti keluarga orang Bali pada umumnya. Kami berharap semoga blog kami dapat memberikan informasi atau pencerahaan bagi siapa saja yang telah mengunjunginnya. Atas kunjungan anda kami mengucapkan banyak terimakasih .
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment