Perjalanan ke Sulawesi Tengah - Melihat Kehidupan Transmigran Bali

PERJALANAN SERU KE SULAWESI TENGAH UNTUK MELIHAT TRANSMIGRAN BALI

Perjalanan kami sekeluarga menuju Sulawesi Tengah merupakan perjalanan yang seru dan sulit dilupakan. Perjalanan ini bertujuan untuk mengunjungi kerabat kami yang sudah berpisah hampir 40 tahun lebih dan saat kami berkunjung ke sana. Perjalanan yang seru dan oenuh tantangan ini karena mengajak peserta yang rata-rata jarang menumpang pesawat. Selain itu, kami juga menemui kendala dimana kami harus tertahan di Bandara Hasanudin Makassar karena pesawat kami dibatalkan oleh maskapai bersangkutan. Perjalanan ini adalah perjalanan kami yang pertama bersama-sama rombongan dan tentunya kita akan lakukan di masa-masa yang akan datang.


PENGALAMAN NAIK PESAWAT DAN PESAWAT DI BATALKAN

Ini merupakan pengalaman pertama kami saat naik pesawat dimana para peserta rata-rata belum pernah. Namun demikian, mereka tidak menemui kendala apapun selama di airport dan di dalam pesawat. Karena sudah ada tour guide yang sudah berpengalaman yaitu Ketut Suparta. Kami berangkat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Bandara Hasanudin Makassar pada pagi hari. Kami sudah di airport 1 jam sebelum keberangkatan dan melakukan proses check in. Tidak begitu lama, kami langsung boarding dan terbang menuju Makassar. Setibanya kami di Bandara Hasanudin Makassar, kami langsung beristirahat sejenak sambil menunggu penerbangan berikutnya menuju Luwuk, Sulawesi Tengah. Namun sangat di sayang, pesawat kami dibatalkan secara mendadak sehingga kami karus menginap satu malam di Makassar. Perasaan sedih dan kecewa tentu kami rasakan bersama rombongan lainnya di sana. Kamisudah merasa letih menunggu dan mengeluh ke pihak maskapai, akhirnya tidak punya pilihan lagi kecuali menginap.

BERANGKAT KE LUWUK

Keesokan harinya, akhirnya kami bisa berangkat pagi-pagi ke Luwuk dan tiba dengan selamat. Kami disambut oleh saudara ipar kami disana dengan hangat dan langsung membawa kami ke kampungnya. Jarak kampung mereka dari airport sangat jauh yaitu 3 jam perjalanan dan kami harus beristirahat di tengah perjalanan. Kami berhenti di Pasar Batui sambil sarapan bersama keluarga karena semua merasa kelaparan. Setelah itu perjalanan kami lanjutkan melewati Kota Makapak dan sampai di Toili Barat.

VIDEO



Share on Google Plus

About Ketut Suparta

Roni Family adalah sebuah keluarga sederhana yang tinggal di sebuah desa di bagian barat pulau Bali dengan berbagai kegiatan sehari-hari seperti keluarga orang Bali pada umumnya. Kami berharap semoga blog kami dapat memberikan informasi atau pencerahaan bagi siapa saja yang telah mengunjunginnya. Atas kunjungan anda kami mengucapkan banyak terimakasih .
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment